Window Shopping: Belajar dan Inspirasi Bisnis Tanpa Belanja

Banyak yang tidak menyangka window shopping (baca: melihat-lihat melalui etalase mal) terkadang banyak manfaatnya. Selain menjadi salah satu ajang hiburan bagi keluarga, window shopping juga dapat memberikan inspirasi bagi anak-anak dan kita sekeluarga.

Dalam Sirah Nabawi, sering kita dengar kisah Rasulullah SAW dengan keluarganya,yang menjadi dimensi uswatun hasanah bagi kita semua. Ternyata dari segala kesibukan Nabi sebagai pemimpin umat Islam saat itu di mana Nabi harus mengatur peperangan, kehidupan masyarakat dalam berniaga, masalah penegakan hukum, serta waktu untuk berdakwah, Beliau tetap menyisihkan waktunya untuk keluarga.

[su_quote]Click 2 Tweet: Window shopping, apa manfaatnya bagi keuangan keluarga?[/su_quote]

Kegiatan window shopping keluarga kami. Foto: Koleksi Pribadi

Beliau kerap mengajak Aisyah istrinya pergi rihlah dan bercanda gurau. Apabila Fatimah, putri bungsunya datang ke rumah sang ayah, ayahnya selalu menyambutnya dengan menciumnya dan duduk bersamanya. Beliau menggendong Umamah cucunya ketika sholat dan mengajak cucu-cucunya Hasan dan Husein bermain. Kita bisa bayangkan bagaimana Rasulullah SAW menjalankan manajemen waktunya maka dari itu sudah layak bagi kita yang sesibuk apapun untuk dapat meluangkan waktu untuk keluarga.

Manfaat window shopping
Dalam ulasan Sakinah Finance kali ini, ada salah satu bentuk acara keluarga yang mungkin bisa diterapkan di keluarga pembaca yaitu window shopping. Paling tidak ada tiga manfaat dari window shopping yaitu ajang hiburan murah, sumber inspirasi, dan bahan ajar madrasah di rumah.

Motivasi, syarat dan adab window shopping
Motivasi kita untuk pergi ke pasar utamanya adalah mengikuti sunah para rasul bukan hanya Rasulullah SAW tetapi juga rasul – rasul sebelumnya yang pergi ke pasar – pasar untuk mencari nafkah dan berdagang (QS lAl-Furqan (25):20). Dalam kegiatan window shopping ini tentu saja motivasi lainnya adalah dalam rangka menjadikan keluarga bahagia yang cinta ilmu.

Selanjutnya, dalam ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu pertama niatkan dari rumah bahwa tidak ada barang-barang yang akan dibeli karena kwatir akan terciptanya impulse shopping, dimana yang tadinya tidak mau membeli tetapi ketika melihat banyak orang yang membeli kita akan ikut-ikutan.

Jika dalam keluarga ada yang shopaholic (suka belanja) sebaiknya jangan diajak karena yang tadinya tidak ada rencana belanja sang shopaholic akan jadi berbelanja berlebih-lebihan. Untuk menjadikannya hiburan, kegiatan window shopping baiknya dibuat di pusat perbelanjaan yang tidak kerap didatangi misalnya pusat perabotan rumah tangga, grosir kain atau tas sepatu.

[su_quote]Click 2 Tweet: “Seperti Rasulullah, sesibuk apapun, dapat meluangkan waktu untuk keluarga. [/su_quote]

Setelah niat dan persiapan, tentu saja sebaiknya kita mengikuti adab masuk pasar yaitu membaca doa yang dianjurkan Rasulullah SAW seperti dalam hadith:” Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu, lahulmulku walahulhamdu, yuhyii wa yumiitu wa huwa hayyun laa yamuutu, biyadihil khoiir, wa huwa ‘ala kulli syai’in qodiir, siapa yang membaca doa di atas ketika masuk pasar, maka Allah akan menuliskan baginya satu juta kebaikan, menghapuskan darinya satu juta kesalahan, dan meninggikannya satu juta derajat” (HR. Tirmidzi No. 3428, Ibn Majah No. 2235, hadith hasan).

Arti doa: Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan, bagiNya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tanganNya semua kebaikan. Dan Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.

Mengapa masuk pasar /pusat perbelanjaan perlu berdoa dan dijanjikan pahala? Dalam hadith lain, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa: “Tempat yang paling baik adalah masjid. Sedangkan tempat yang paling buruk adalah pasar”. (HR Ibnu Hibban No 1599). Maka dari itu doa dan zikir akan menghindarkan kita dari lupa diri dan kalap ketika melihat barang – barang serta senantiasa sabar serta ingat Allah ketika bertransaksi di pasar.

Kedua, rencanakan untuk belanja makanan ringan atau acara makan siang di luar untuk anak-anak sebagai daya tarik. Ketiga, memberikan tugas bagi anak-anak untuk menulis apa yang dianggap menarik dan rencanakan untuk menjadikannya bahan diskusi di madrasah di rumah, untuk jadi ajang kuis berhadiah dengan anak-anak tetangga atau dijadikan ide tulisan pendek.

Kegiatan window shopping keluarga kami. Foto: Koleksi Pribadi

Ayo praktik!
Pengalaman ini sudah sering kami praktikkan ketika anak-anak masih kecil yang ketika itu kami ajak ke pusat kain kiloan di Bogor atau pusat perabotan internasional dengan inisial “IK” ketika kami tinggal di Kuala Lumpur dan berlanjut ketika kami  sekarang ini di Inggris.

Hasil dari jalan-jalan tadi akhirnya dapat memberikan ide bisnis bagi anak-anak seperti bisnis menjahit bahan sprei kiloan menjadi sprei, bantal dan selimut serta popok bayi. Juga dapat memberikan ide kreatifitas dengan mulai membayangkan produk-produk di toko perabot yang dikunjungi sampai dapat mengukir cita-cita mengikuti jejak para desainer perabot yang dilihat.

[su_quote]
Click 2 Tweet: “Window shopping bagus untuk cari ide kreatif bagi pengusaha, apa yang bisa kita produksi dan jual?[/su_quote]

Terakhir, manfaatnya adalah untuk bahan ajar madrasah/pengajian keluarga di rumah misalnya tentang bahan-bahan kulit hewan seperti kulit babi yang dimanfaatkan untuk kursi sofa, bagaimana perlakuannya? Juga tentang harga-harga yang dilihat apakah perlu membeli perabot dengan harga puluhan juta sedangkan masih banyak prioritas yang harus didahulukan.

Lantas bagaimana dengan kualitas yang harus dibayar dengan harga tinggi, apakah perlu juga diperhatikan? Permasalahan segudang di atas dapat dijadikan bahan diskusi madrasah di rumah dan dapat dihubungkan langsung dengan tujuan-tujuan syariah atau yang disebut Maqasid Shariah yang sudah banyak ditulis di buku – buku Islami dan pernah juga ditulis sebelumnya di buku Sakinah Finance serta dibawakan dalam pelatihan-pelatihan Sakinah Finance. Ehmm, window shopping, menarik bukan?

Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc adalah Penulis Buku dan Konsultan Sakinah Finance, Colchester, UK

Exit mobile version